GEDOT KEPINGIN TENAR KAYAK MBAH SURIP

Sabtu, 25 Juli 2009 0 komentar

foto by: Priyambodo, Kompas

Sejak bulan Mei 2009, lagu ”Tak Gendong” seperti menerobos dalam hamparan lagu mendayu-dayu yang umumnya dikumandangkan para anak band. Selain terdengar dalam ring back tone (RBT) ponsel, Mbah Surip—pencipta dan penyanyi lagu itu—hampir setiap hari muncul di televisi. Ia tidak lagi bebas ”menggelandang”, tetapi diatur jadwal promo dan show yang ketat. Bisa?

Saat tampil dalam siaran langsung Kamera Ria, Selasa (7/7) di TVRI Jakarta, misalnya, di antara para tentara dan pengisi acara lain, Mbah Surip menjadi idola baru. Di balik panggung, semua orang mengajaknya berfoto dan bahkan ingin mengobrol, tak terkecuali pelawak Tarzan dan Marwoto. Terserah mau berfoto atau ngobrol gara-gara ”Tak Gendong” atau merasa heran melihat penampilan Mbah Surip yang ”ganjil” dan suka ha-ha-ha itu.

”Mbah sekarang ini tinggal di mana?” tanya Tarzan.

lagu-lagunya penggemar Rasta ini memang aneh-aneh deh... hehe...

”Ya, masih di Indonesia, ha-ha-ha…,” jawab Mbah Surip sambil terkekeh. Tarzan, yang biasanya tangkas bertukar dialog saat melawak, kali ini seperti mati angin. Ia cuma nyengir sembari menggaruk-garuk kepala.

Lelaki bernama asli Urip Ariyanto ini selalu tampil di depan publik dengan gaya ”kebesarannya”, rambut gimbal serta topi, baju, dan celana berwarna bendera Jamaika. Gaya ”rastafarian” ini memang mengacu pada gaya pemusik reggae Bob Marley. Banyak yang menafsir, ia pengikut Bob Marley yang mencintai kebebasan berekspresi. Tetapi, Mbah Surip menyangkal. ”Saya malah tidak tahu kalau musik yang saya mainkan itu namanya reggae, ha-ha-ha,” tuturnya.

Asal tahu, menurut pengakuan Mbah Surip, sejak dulu sampai sekarang, ia sedang belajar salah. ”Kalau belajar benar itu sudah biasa, saya sedang belajar salah….” Maka itu, sangat tidak mungkin mengejar kata ”belajar salah” pada Mbah Surip. Lelaki yang dulu menggelandang dalam arti sesungguhnya, antara Bulungan, Jakarta Selatan; Taman Ismail Marzuki (TIM); dan Pasar Seni Ancol, ini ibarat pasir pantai. Kalau kita menggalinya lebih dalam, tak lama kemudian air laut menutupinya.

Begini, misalnya. Dalam banyak kesempatan, Mbah Surip bercerita, ia pernah kuliah di Jurusan Kimia Universitas Petra, Surabaya. Dan, karena itu kemudian, katanya, ia bekerja pada pengeboran minyak di Amerika, Kanada, Jordania, Jepang, Filipina, dan Singapura. Bahkan, saat ke Jakarta tahun 1975 untuk ujian bekerja di pengeboran itu, ia juga sempat menonton konser Deep Purple.

”Apa di Petra itu ada jurusan Kimia?”

”Eh ndak, di Geologi kok, ha-ha-ha,” jawab Mbah Surip tertawa ringan. Saat berada di Amerika sekitar tahun 1986 itulah konon ia menciptakan lagu ”Tak Gendong”. ”Saya ada di bawah jembatan itu,” ujar Mbah Surip. Ia bermaksud mengatakan jembatan Golden Gate, San Francisco, yang terkenal itu. Mungkin? Bisa jadilah…. Tetapi, dengan ”Tak Gendong”, ia ingin mengatakan bahwa hakikatnya manusia itu selalu hidup bersama. ”Together…,” kata si Mbah.

hidupnya penuh dengan kebebasan dimanapun dia berada...

Kepada media, Mbah Surip juga selalu mengatakan, ia lulusan master Filsafat, tetapi bergelar MBA dari sebuah universitas. He-he, sekali lagi tak pernah jelas universitas mana yang memberi gelar master Filsafat dengan master of business administration alias MBA itu.

Soal rambut gimbal itu, ia memiliki cerita beberapa versi. Versi pertama, ia sebutkan bahwa rambut itu dibuat dengan cara memilin dan memanaskannya pada pelat seng di atas kompor minyak tanah. Versi kedua, tahun 1998 saat ia shooting televisi untuk album perdananya, Ijo Royo-royo, para seniman Ancol mendandaninya supaya tampil beda. Rambutnya disiram cat lalu dipilin dan diikat dengan benang. Sampai kini memang rambutnya masih diikat benang wol.

Farid Wahyu DP, asisten yang selalu mengantar Mbah Surip ke berbagai acara, bercerita, rambut ”Simbah” selalu dicuci tiga hari sekali, ”Dengan sampo kucing.” Itu cerita ”ganjil” yang lain lagi… ha-ha-ha.

Meragukan

Baik. Taruh kata, banyak orang meragukan kebenaran cerita-cerita tadi lantaran selalu berubah setiap diceritakan ulang oleh Mbah Surip. Tetapi, bahwa kini ia berhasil menyita perhatian industri hiburan kita, tentu itu hal yang tak bisa disangkal.

Menurut Farid, sejak bulan Mei 2009, hari-hari Mbah Surip beredar dari panggung pertunjukan sampai televisi. Sabtu, misalnya, pagi hari Mbah Surip mengisi acara di stasiun ANTV dan siang hari terbang ke Bali untuk show di sebuah kafe. Hari ini, Minggu, ia menyanyi di panggung Depsos di Monas, Jakarta, lalu siang ke Kebun Buah Mekar Sari, ”Malamnya ada lagi, saya lupa…,” kata Farid. Hari mondar-mandir di Jakarta itu dijalani Mbah Surip bersama Farid dengan sepeda motor.

foto mbah surip dengan gitar kesayangannya...

Kehidupan yang ketat dengan jadwal ini sekilas tampak bertolak belakang dengan kebiasaan Mbah Surip nongkrong di Bulungan atau Ancol sembari meneguk bergelas-gelas kopi hitam. ”Ndak ada bedanya. Saya biasa saja, ngalir, ini profesional…,” ujar Mbah Surip. Sesaat kemudian ia memanjangkan tubuhnya dan leyeh-leyeh di lantai lobi Auditorium TVRI Jakarta. ”Sik yo aku lue….” Maksudnya lapar.

Ayah empat anak dan kakek empat cucu yang lahir di ”Jerman” alias Jejer Kauman, Magersari, Mojokerto, Jawa Timur, ini mungkin selalu menjadi anomali di sekitar lingkungan ”gaulnya”. Selama bertahun-tahun, Mbah Surip beredar di Warung Apresiasi (Wapress) Bulungan, TIM, dan Pasar Seni Ancol sebagai orang ”merdeka”. Hidupnya suka-suka. ”Siapa yang dekat dengannya, dialah yang menghidupi,” tutur Beni, seorang wartawan dan seniman yang pernah dekat dengan Mbah Surip.

Sembari bergelandangan, di antaranya pernah jalan kaki dari Bulungan ke Ancol sembari memanggul gitar, Mbah Surip menciptakan lagu-lagu. ”Ada 200-an sudah…,” katanya. Sejak 1998, katanya, ia sudah melahirkan tujuh album, yaitu Ijo Royo-royo, Siti Maelan, Indonesia Satu, Bonek, Barang Baru, Bangun Tidur, dan Tak Gendong. ”Saya jualnya di depan toilet Ancol dan Blok M,” tutur Mbah Surip.


Ini lirik lagunya:

what this is
follow me, oke?

tak gendong kemana-mana 3x
mantep dong enak dong
daripada kamu naik pesawat kedinginan
mendingan tak gendong toh… ayooooooo kemana?
tak gendong kemana -mana3x
mantep dong enak dong
dari pada naik taksi kesasar
mendingan tak gendong
wear are you doing
oke, i am walking
oke, my darling
enak tau…
ha ha ha…. haaaaaaaaaaaaaaaa….
ciaaaat… ceeeeehhhh….

Free download mp3 lagu “tak gendong” mbah Surip.

foto by: Julianto Soeroso, fotografer.net


Read the full story

Cita-cita GEDOT


ANDAI GEDOT JADI PRESIDEN RI…

4 12 2008

presiden_indonesia

Tahun depan pemilihan Presiden RI akan dilaksanakan lagi. Sudah banyak calon baik yang secara langsung maupun nggak langsung, yang punya kualifikasi dan yang nggak, menyatakan keikutsertaannya dalam ajang pemilihan langsung tersebut. Kebanyakan calon-calon tersebut diusung oleh sebuah partai, tapi ada juga yang mencalonkan dirinya sendiri lalu baru mencari partai yang akan jadi kendaraannya.

Saya jadi berandai-andai (boleh dong berandai-andai)…..

Andai saya cukup edan sehingga mencalonkan diri jadi Presiden RI…

Andai ada partai yang cukup sarap untuk mencalonkan saya sebagai Presiden RI…dan

Andai rakyat Indonesia ternyata gila semua sehingga memilih saya jadi Presiden RI….(ya iyalah…saya kan nggak ngetop, belom bikin iklan yang menunjukkan saya peduli pendidikan, peduli sama orangorang miskin dengan makan nasi aking, peduli sama petani, dll…lha kok dipilih…)

Terus….

presiden-gerrilya-pas1

Andai GEDOT jadi Presiden RI:


GEDOT akan menunjuk Dian Sastro sebagai Ibu Negara atau First Lady sekaligus merangkap sebagai Wakil Presiden (meskipun 100% bakal ditolak). Jadi kerjanya bareng terus. Dengan alasan untuk menjalankan tugas negara. Dan orang-orang bakal bilang aihh….serasi dan romantisnya, seperti dongeng roman yang indah tentang si cantik dan si buruk rupa! Kalo si cantik dan si buruk rupa aja bisa bersanding pasti gak ada lagi berantem gara-gara beda suku, ras, agama, ideologi…malu dong sama si cantik dan si buruk rupa!

Beli jaket, kaca rumah, dan kaca mobil anti peluru. Siapa tahu bakal ada yang nembak saya (tersangka utama mungkin ya…pacarnya Dian Sastro).

Membuat foto baru Presiden dan Wapres. Foto yang dipajang di kantor pemerintahan, sekolah, dan lain-lain diganti. Foto Presiden dan Wapres yang dulu dipisah sekarang dijadikan satu frame saja. Jadi irit anggaran cuma beli satu foto dan bingkainya. Foto juga dibuat tidak formal…sedikit santai, lebih mesra, bisa sambil pegangan tangan…ya nggak apa-apa, lha wong wapresnya itu juga Ibu Negara kok! Coba bayangin kalo foto SBY-JK pegangan tangan….aneh gak? (Pak SBY-JK jangan terinspirasi kata-kata saya ya….) Foto studio juga diganti foto outdoor saja.

Mentraktir para calon presiden yang kalah. Di warteg…ingat nggak lebih dari 10.000 perak/orang. Itu juga menunggu gaji pertama saya sebagai Presiden turun, dan sesudah dikurangi sebagian oleh ibu negara untuk beli beras.

Beli pulsa untuk membalas ucapan selamat. Pasti teman-teman, saudara, banyak yang kirim sms ucapan selamat.

Memberantas korupsi? Tidak, belum tepatnya. Belajar dari prostitusi yang sulit diberantas, saya akan melokalisasi korupsi. Saya akan buat satu departemen, kementerian, atau apalah tempat para pejabat yang suka korupsi dikumpulkan. Departemen itu anggarannya boleh dikorupsi oleh para pejabatnya. Anggarannya sendiri adalah hasil patungan dari para pejabat departemen tersebut.

Mengganti nama blog ini jadi presidenrepublikindonesia.wordpress.com. (udah jadi presiden masih pakai yang gratisan aja…)

Membuat film propaganda tentang keamanan dan stabilitas nasional. Bukan dokumenter, tapi film komersil ber-genre action (film aksi). Ceritanya terinspirasi Air Force One-nya Harrison Ford. Saya akan berperan sebagai Presiden jagoan melawan teroris yang membajak pesawat kenegaraan. Dian Sastro tentunya berperan sebagai ibu negara (dirinya sendiri), dan yang jadi terorisnya Nicholas Saputra (sekali-kali jadi penjahat…).

Anak-anak saya tidak akan saya beri kemudahan untuk memanfaatkan posisi saya. Lha wong belum punya anak jeee….ibu negara aja baru ditunjuk.

Hari ulang tahun saya akan saya jadikan hari libur nasional. Senang kan semua libur terus??!!! Tapi hari minggu jadi hari kerja.

Inisial nama saya (YBD) akan saya jadikan nama panggilan resmi (kaya SBY gitu…). Sekaligus sebagai slogan kepemimpinan saya “YBDYa Bisa Dong…!!!”

Berperan sebagai diri saya sendiri dalam acara parodi politik di televisi. Ngapain pake orang laen yang mirip. Saya sendiri juga mau kok…(presiden seneng tampil).

Sudah tahu kan? Jadi tolong…..jangan pilih saya jadi presiden! (lha, siapa juga yang mau…)

Tulisan ini adalah murni khayalan belaka dan tidak penting adanya, kalau ada kesamaan nama atau tempat kejadian itu tentunya sangat disengaja (tapi nggak ada niat nyinggung lho…). Kalau ada yang tersinggung ya…salah sendiri kok bisa tersinggung padahal saya nggak niat :D . Dan tidak ada binatang yang disakiti dalam pembuatan tulisan ini kecuali beberapa ekor nyamuk… :)

Read the full story

Flashdisk Star Wars

Jumat, 24 Juli 2009 0 komentar

Ayo Lengkapi Koleksimu Dengan Flashdisk Star Wars !

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading ... Loading ...

star_wars_usb_drives

Jangan mengaku Anda penggemar berat film Star Wars, kalau belum mengkoleksi barang-barang bernuansa Star Wars. Film yang mengambil jalan cerita makhluk luar angkasa tersebut memang cukup laris manis dan memang dari segi cerita dan grafisnya sangat bagus sekali. Begitu juga dengan karakter-karakter unik yang ada di film tersebut tentu Anda akan merindukannya kalau memang Anda adalah penggemar beratnya.

Nah, apalagi kalau di hadapan Anda terpajang benda-benda di atas, wah akan sangat seru sekali mengkoleksinya, karena agak jarang sekali kita menemukan flashdisk dengan bentuk karakter tersebut dan tentunya barang tersebut cukup terbatas jumlahnya. Sangat lucu dan sekaligus keren sekali bukan?

Ini memang bukan pertama kalinya dihadirkan flashdisk berbentuk karakter Star Wars namun dikabarkan kali ini kapasitas dari flashdisk tersebut menjadi 2GB. Untuk jenis karakter yang tersedia dalam produk ini yaitu Darth Vader, Yoda, Stromtrooper dan Boba Fett. Dan keempatnya dibandrol dengan kisaran harga 25 USD atau sekitar 250 ribu rupiah. Nah, Anda tertarik mengkoleksinya? Berdoalah semoga Anda dapat menemukannya di Indonesia koleksi unik ini.

Read the full story

Sejarah Perkembangan Definisi Teknologi Pendidikan

Definisi awal Teknologi Pendidikan dipandang sebagai media

Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.

Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai ramai pada tahun 1920. definisi formal pembelajaran visual terfokus pada media yang digunakan untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai 1950.

Tahun 1960 dan 1970 Teknologi Pendidikan diapandang sebagai suatu proses.

Awal tahun 1950, khususnya selama tahun 1960 dan 1970 sejumlah ahli dalam bidang pendidikan mulai mendiskusiakan teknologi pendidikan dalam suatu yang berbeda. Mereka membahasnya sebagai suatu proses. Contohnya Finn (1960) mengatakan bahwa teknologi pendidikan harus dipandang sebagai suatu cara untuk melihat masalah pendidikan dan mneguji kemungkinan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan Lumsdaine (1964) mengatakan bahwa teknologi pendidikan dapat dijadikan aplikasi ilmu pengetahuan pada praktek pendidikan. Pada tahun 1960an dan 1970 banayak definisi teknologi pendidikan yang dipandang sebagai suatu proses.

Definisi 1963

Di tahun 1963, definisi teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah media. Definisi ini (Ey, 1963) menghasilkan dengan suatu komisi pengawas yang dibentuk olep Departemen Pendidikan Audiovisual (sekarang dikenal sebagai Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan). Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional” terhadap teknologi pendidikan. Definisi kini lebih memusat pada desain pembelajaran dan penggunaan media sebagai pengendalian proses belajar (p. 38). Lebih dari itu pengertian kini lebih menganali serangkaian langkah-langkah penerapan, perancangan, dan penggunaan. Langkah-langkah ini mencakup perencanaan, produksi, pemilihan, pemanfaatan, dan manajemen. Perubahan disini mencerminkan bahwa, bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan praktek dari teknologi pendidikan.

Definisi 1970

Definisi selanjutnya merupakan definisi tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan. Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat untuk menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi pendidikan di sekolah-sekolah.

Teknologi pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan mengunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.

Jadi menurut konsep ini tujuan utama teknologi pembelajaran adalah membuat agar suatu pembelajaran lebih efektif. Bagaimana hal itu dilakukan? Dengan cara mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis berdasarkan teori komunikasi dan belajar tentunya, serta memanfaatkan segala sumber baik yang bersifat manusia maupun non manusia, dengan demikian, sejak tahun 1970an, sudah ada pandangan bahwa manusia (dalam hal ini guru) bukanlah satu-satunya sumber belajar.

Definisi 1977

Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia.

Definisi 1994

Teknologi instruksional adalah praktek dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan menilai proses-proses maupun sumber-sumber balajar.

Definisi ini lebih operasional dari pada rumusan tahun 1977 yang terlalu rumit, definisi ini menegaskan bahwa adanya lima dominant teknologi pembelajaran, yaitu kawasan desain, kawasan pengemabangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian baik untuk proses maupun sumber belajar, seorang teknolog pembelajaran bias saja memfokuskan bidang garapannya dalam salah satu kawasan tersebut.

Definisi baru : menyatakan peran media, desain pembelajaran sistematis, dan pendayagunaan teknologi.

Bidang teknologi dan desain pembelajaran mencakup analisis pembelajaran dan pencapaian masalah serta rancangan, pengembangan, pemanfaatan, evaluasi, manajemen, pembeljaaran, proses non pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian pelajaran dalam berbagai peraturan, bidang pendidikan dan tempat kerja.

Para ahli bidang desain pembelajaran dan teknologi sering menggunakan prosedur desain pembelajaran yang sistematis dari berbagai media pembelajaran untuk menyelesaikan tujuan mereka.

Definisi ini menggaris bawahi dua praktek yaitu penggunaan media untuk tujuan pendidikan dan penggunaan prosedur desain pembelajaran yang sistematis.

Mengapa kita menyebutnya desain pembelajaran dan teknologi ?

Definisi berbeda dari yang sebelumnya. Lebih mengacu pada bidang desain pembelajaran dan teknologi dibandingkan dengan teknologi pembeljaaran. Mengapa kebanyakan individu menggambarkan istilah teknologi pembelajaran dengan komputer, video, OHP, dan segala jenis hardware dan software lainnya yang berhubungan dengan media pembelajaran. Dengan kata lain banyak individu yang menyamakan teknologi pembelajaran dengan desain pembelajaran. Praktek desain pembelajaran sudah meletus sehingga banyak digunakan oleh individu yang menyebut diri mereka perancang pembelajaran.

Read the full story